Selasa, 27 Februari 2018

Gawat! Tanda Kemunculan Dajjal Sudah Terjadi, Fitnahnya Sangat Besar Bagi Umat Islam. Waspadalah

KANALHOME

  • Besar Bagi Umat Islam. Waspadalah
    
dajjal_20170531_002618.jpg
SRIPOKU.COM - Dajjal seperti yang diisyarakatkan dalam Hadits akan muncul di muka bumi menandakan akhir zaman sudah dekat.
Dajjal dikabarkan keturunan jin yang hingga saat ini masih dibelenggu oleh Allah SWT di suatu tempat adalah sesosok makhluk bermata satu sedangkan mata satunya lagi buta dengan bola matanya menonjol keluar.
Dia akan menebar fitnah besar bagi umat manusia di muka bumi ini.
Salah seorang sahabat Rasulullah bernama Tamim ad Dari pernah melihat wujud asli dan bertemu dengan Dajjal di sebuah pulau terpencil
Dalam sebuah hadits sahih riwayat Imam Muslim diterangkan, pada suatu hari setelah shalat berjama'ah Rasulullah menahan para sahabat dan berkata:
"Demi Allah sesungguhnya aku mengumpulkan kalian bukanlah untuk suatu kabar gembira atau kabar buruk akan tetapi aku mengumpulkan kalian karena Tamim ad Dari yang dahulunya seorang laki-laki pemeluk agama Nasranai kini telah memeluk islam dan membaiatku. Ia telah berkata kepadaku dengan suatu perkataan yang pernah aku katakan kepada kalian tentang Masihid Dajjal."
Lalu beliau menceritakan pengalaman Tamim Ad Dari tersebut:
"Ia mengisahkan perjalanannya kepadaku bahwa ia berlayar dengan sebuah kapal laut bersama 30 orang laki-laki dari kabilah Lakham dan Judzam. Kemudian mereka terombang-ambing oleh ombak (badai) selama satu bulan. Hingga mereka terdampar di sebuah pulau di tengah laut di daerah tempat terbenamnya matahari, Lalu mereka duduk (istirahat) di suatu tempat yang terletak sangat dekat dengan kapal.
Tampk batu yang disebut "Batu Mata Dajjal". (SRIPOKU.COM/ARDANI ZUHRI)
Setelah itu mereka masuk kedalam pulau tersebut lalu mereka bertemu dengan seekor binatang yang berbulu lebat sehingga mereka tidak dapat memperkirakan mana ekornya dan mana kepalanya karena tertutup oleh bulunya yang terlalu banyak.
Mereka berkata, "Celaka, dari jenis apakah kamu ini?". Ia menjawab, "Saya adalah al Jassasah". Mereka bertanya, "Apakah al Jassasah itu?" (tanpa menjawab) ia berkata, "Wahai orang-orang pergilah kalian kepada seorang laki-laki yang berada di biara itu. Sesungguhnya ia sangat ingin mendengarkan berita-berita dari kalian!"
Tamim ad Dari berkata, "Ketika ia telah menjelaskan kepada kami tentang laki-laki itu, kami pun terkejut karena kami mengira bahwa ia adalah setan. Lalu kami segera berangkat sehingga kami memasuki biara tersebut, di sana terdapat seorang manusia yang paling besar (yang pernah kami lihat) dalam keadaan terikat sangat kuat. Kedua tangannya terikat ke pundaknya serta antara dua lutut dan kedua mata kakinya terbelenggu dengan besi."
Kami berkata, "Celaka, siapakah kamu ini?" ia menjawab, "Takdir telah menentukan bahwa kalian akan menyampaikan kabar-kabar kepadaku, maka kabarkanlah kepadaku siapakah kalian ini?" Mereka menjawab,
"Kami adalah orang-orang Arab yang berlayar dengan sebuah kapal, tiba-tiba kami menghadapi sebuah laut yang berguncang lalu kami terombang-ambing di tengah laut selama satu bulan dan terdamparlah kami di pulau ini. Lalu kami duduk di tempat yang terdekat dengan kapal kemudian kami masuk pulau ini maka kami bertemu dengan seekor binatang yang sangat banyak bulunya yang tidak dapat diperkirakan mana ekor dan mana kepalanya karena banyak bulunya. Maka kami berkata, "Celaka, apakah kamu ini?" ia menjawab, "Aku adalah al jassasah." (Tanpa menjawab) ia berkata, "Pergilah kalian kepada seorang laki-laki yang berada di biara itu. Sesungguhnya ia sangat ingin mendengarkan berita-berita yang kalian bawa! Lalu kami segera menuju tempat kamu ini dan kami terkejut bercampur takut karena mengira bahwa kamu ini adalah setan."
Ia (laki-laki besar yang terikat itu) berkata, "Beritakanlah kepada saya tentang pohon-pohon korma yang ada didaerah Baisan?" Kami berkata, "Apa yang ingin kamu ketahui tentangnya?" Ia berkata, "Saya menanyakan pakah pohon-pohon korma itu berbuah?" Kami menjawab, "Ya." Ia berkata, "Adapun pohon-pohon korma itu maka ia (sebentar lagi) hampir saja tidak akan berbuah lagi."
Kemudian ia berkata lagi, "Beritakanlah kepadaku tentang danau Tiberia." Mereka berkata, "Apa yang ingin kamu ketahui tentangnya?" Ia bertanya, "Apakah ia tetap berair?" kami menjawab, "Ya." Ia berkata, "Adapun airnya, maka ia (sebentar lagi) hampir saja akan habis."
Kemudian ia berkata lagi, "Beritakanlah kepada saya tentang mata air Zugar." Mereka menjawab, "Apa yang ingin kamu ketahui tentangnya?" Ia bertanya, "Apakah di sana masih ada air dan penduduk di sana masih bertani dengan menggunakan air dari mata air Zugar itu?" Kami menjawab, "Benar, ia berair banyak dan penduduknya bertani dari mata air itu."
Lalu ia berkata lagi, "Beritakanlah kepadaku tentang nabi yang ummi, apa sajakah yang sudah ia perbuat?" Mereka menjawab, "Dia telah keluar dari Mekah menuju Madinah." Lalu ia bertanya, "Apakah ia diperangi oleh orang-orang Arab?" kami menjawab, "Ya." Ia bertanya, "Apakah yang ia lakukan terhadap mereka?" Maka kami memberitahukan kepadanya bahwa ia (Nabi) itu telah menundukkan orang-orang Arab yang bersama dengannya dan mereka menaatinya.
Lalu ia berkata, "Apakah itu semua telah terjadi?" kami menjawab, "Ya." Ia berkata, "Sesungguhnya adalah lebih baik bagi mereka untuk menaatinya dan sungguh aku akan mengatakan kepada kalian tentang diriku. Aku adalah Masihid Dajjal dan sesungguhnya aku hampir saja diizinkan untuk keluar. Maka aku akan keluar dan berjalan di muka bumi dan tidak ada satu pun kampung (negeri) kecuali aku memasukinya dalam waktu 40 malam selain Mekah dan Thaibah, kedua negeri itu terlarang bagiku. Setiap kali aku ingin memasuki salah satu dari negeri itu maka aku dihadang oleh malaikat yang ditangannya ada pedang berkilau dan sangat tajam untuk menghambatku dari kedua negeri tersebut. Dan disetiap celahnya terdapat malaikat yang menjaganya." [HR. Muslim]
Tiga Tanda seperti yang disebutkan dalam Hadits Riwayat Muslim ini faktanya sudah terjadi.
1. Danau Tiberias atau Thabariyyah
Kondisi Danau Tiberias yang dikuasai Israel saat ini sudah mulai mengering dan menyusut lebih dari 50 persen. (Ist/net)
Danau Tiberias atau Thabariyah sering dikaitkan dengan peristiwa akhir zaman dan tanda-tanda dekatnya kemunculan dajjal.
Dalam sejarah belum pernah terjadi Danau Thabariyyah mengering atau menyusut, sekalipun danau tersebut sejak dulu merupakan sumber pasokan utama kebutuhan air bersih penduduk disekitarnya bahkan saat ini penduduk Palestina dan penjajah Israel masih memanfaatkan danau tersebut, mulai dari irigasi pertanian, sanitasi dan kebutuhan pokok rumah tangga.
Danau Thabariyah sebelumnya berada di wilayah Palestina, namun wilayah ini kini sudah jatuh ke tangan Israel yang menjajah Palestina selama puluhan tahun. Garis pantainya membentang sepanjang 53 km dengan luas 166 km2 dan kedalaman maksimal 43 M.
Menariknya, danau ini berada pada 211 meter di bawah permukaan laut. Karena itulah, Danau Thabariyah dijuluki danau air tawar terendah di dunia.
Saat ini Danau Thabariyyah menjadi kawasan wisata elite yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas maksiat dan bersenang-senang.
Adapun keterkaitannya dengan kemunculan Dajjal, sebagaimana yang telah diberitakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa turunnya permukaan air danau ini menjadi salah satu tanda-tanda kedatangan Dajjal.
Dan Faktanya saat ini Danau Thabariyah benar-benar telah menyusut. Ini tentu menjadi musibah bagi kita semua karena kemunculan Al Masih Ad Dajjal akan membawa fitnah yang besar bagi umat islam dimanapun berada.
Oleh karena itu Rasulullah shallallahun ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hal yang paling saya takutkan akan menimpa kalian adalah al-Masih ad-Dajjal.”
Dalam sebuah hadist yang panjang yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari riwayat Fatimah binti Qais radhiyallahu ‘anha mengisahkan tentang seorang lelaki yang melihat Dajjal secara langsung. Dalam percakapanya disebutkan salah satu kemunculan Dajjal yakni menyusutnya danau Tiberias/Thabariyyah.
Sedangkan dalam hadist lain disebutkan, bahwa Danau Thabariyyah ini akan habis diminum oleh pasukan Ya’juj Ma’juj.
"Lalu Allah SWT mengirimkan Ya’juj wa Ma’juj dan mereka mengalir dari tiap-tiap tempat yang tinggi. Kemudian, yang pertama dari mereka melewati danau Thabariyyah, dan meminum seluruh airnya. Hingga ketika barisan paling belakang sampai di danau tersebut, mereka berkata: ‘Sungguh, dulu di sini ada air’…”
Ulama sepakat bahwa Ya'juj dan Ma'juj akan muncul setelah kemunculan Dajjal dan Nabi Isa 'alaihis Salam. Jika dua hadist diatas dihubungkan, maka dapat kita simpulkan bahwa Dajjal akan muncul terlebih dahulu saat Danau Tiberias menyusut, (belum sampai kering).
Sehingga setelah itu Ya'juj dan Ma'juj muncul dan merekalah yang akan meminum Danau Tiberias hingga kering. Artinya apa? Kita sekarang berada sangat dekat sekali dengan kemunculan Dajjal, mengingat hari ini Danau Tiberias telah menyusut.
Sejak tahun 1964 silam, air danau tersebut dikuras secara ambisius oleh perusahaan nasional Israel, HaMovil HaArtzi, dan dialirkan ke berbagai penjuru Israel, lewat pipa raksasa, kanal, terowongan, hingga waduk buatan dan stasiun-stasiun pemompaan berskala besar. Kini, setiap hari, rata-rata 1,7 juta meter kubik air dikuras dari Danau Thabariyyah, atau sekitar 400 juta meter kubik per tahun.
Pemerintah Israel telah mengeluarkan mengumumkan bahwa Danau Thabariyyah tahun demi tahun mengalami penyusutan yang sangat signifikan.
Zionis Israel dilanda kepanikan akan menyusutnya Danau Tiberias, mengingat danau ini merupakan sumber utama kebutuhan air mereka. Bahkan pemerintah Israel memberikan peringatan khusus kepada masyarakatnya untuk menghemat air. Peringatan tersebut dapat dilihat di www(dot)savethekinneret(dot)co.
Menurut website itu update terakhir pada 22/08/16 menunjukan bahwa ketinggian air berada dibawah Lower Red Line sebesar -213,55.
Beginilah kondisi sungai Tiberias seperti yang disebutkan dalam hadits Riwayat Muslim. (Ist/net)
Di dalam peringatan itu juga disebutkan beberapa saran yang dapat dilakukan warga Yahudi untuk menghemat air, misalnya memperbaiki kebocoran westafel, mandi ala Navy Showers (mandi dengan cara mengelap badan menggunakan kain basah), mematikan air saat menggosok gigi, dan membilas cucian piring dengan menggunakan bak (bukan pada air mengalir).
Terdengar sepele namun itu menunjukan keseriusan pemerintah Israel dalam menangapi masalah ini.
Penyusutan yang signifikan pada Danau Tiberias ini selain menyebabkan kepanikan penduduk yahudi, juga menyebabkan munculnya pulau kecil di tengah danau.
Pada September 2016 yang lalu, seorang fotografer bernama Rahaf mengabadikan pulau kecil di Danau Tiberias melalui udara.
Berikut merupakan foto kemunculan pulau di danau tiberias dan perbandingan Danau Tiberias sebelum dan sesudah menyusut yang diambil dari Majalah Qiblati, Edisi 04 Tahun VIII.
Silahkan bandingkan antara pasangan-pasangan gambar yang kami tampilkan, yang mana salah satunya menunjukkan kondisi Danau dengan debit air masih tinggi dan berikutnya kondisi air Danau saat ini.
2. Kurma Baisan
Menurut Wikipedia Beit She'an (Ibrani: בֵּית שְׁאָן Bayt Šān; bahasa Arab: بيسان, Beesān, Beisan atau Bisan) adalah sebuah kota yang terletak di distrik North District dari Israel yang memainkan peranan sejarah yang teramat penting berdasarkan lokasi geografisnya yang terletak di persimpangan dari lembah Sungai Jordan dan lembah Jezreel.
Kota ini juga memainkan peranan yang teramat penting di dunia modern, di mana ia bertindak sebagai pusat kegiatan regional untuk beberapa desa di sekitarnya Beit She'an Valley Regional Council.
Anda sebagai umat Muslim, mungkin masih banyak yang belum mengetahui, tentang Kebun Kurma di wilayah Baisan. Dahulu Baisan adalah sebuah wilayah yang subur dengan tanaman kurma yang sangat banyak dan berbuah cukup lebat.
Baisan berada di Palestina di Al-Ghaur utara berdekatan dengan sungai Jalut. Israel sering menjadikan Baisan sebagai target sasaran serangan, sehingga menyebabkan hancurnya banyak perkebunan kurma di Baisan.
Sebagian pohon kurma mati sedangkan sebagian lainnya terganggu pertumbuhannya disebabkan oleh hama sehingga buah yang dihasilkan sangat sedikit.
Baisan sendiri saat ini dalam kekuasaan Israel dan lebih banyak difungsikan sebagai tempat pariwisata, yang secara otomatis menyebabkan sektor wisata lebih diutamakan daripada sektor pertanian dengan tanaman kurmanya.
Sebagian besar wilayah tersebut digunakan untuk perluasan sektor wisata. Sedangkan menurut penjelasan dari ICA Israel (Jewish Colonization Association), kebun kurma di Baysan diserang hama RPW (Red Palm Wheel). RPW adalah sejenis hama kumbang sagu, penularanya dengan terbang dari satu dahan ke dahan lain.
Hama ini sulit dideteksi karena menyerang bagian dalam tanaman, akhirnya pohon kurma akan tumbang dan mati. Kondisi tersebut tentu menyebabkan kurma sudah tidak mudah lagi ditemukan di Baisan, mungkin hal inilah yang diisyaratkan oleh Ad-Dajjal dengan perkataannya “Ketahuilah, ia hampir tidak membuahkan lagi.”
Kondisi Pohon Kurma di Baisan yang sudah banyak mati dan tidak berbuah. (Ist/net)
3. Mata Air Zhugar
Mata Air Zughar sendiri masih menyambung dengan Danau Thabariyah, terletak di sebelah selatan danau tersebut, masuk ke dalam wilayah Syiria.
Mata air ini menjadi tumpuan utama bagi penduduk Syiria dan Palestina dalam mengairi perkebunan mereka. Keringnya Danau Thabariyah pasti akan diiringi oleh keringnya Zughar. Atau bisa jadi sebaliknya, Zughar yang lebih dahulu kering lalu disusul dengan keringnya Danau Thabariyah.
Tiga tanda ini yang disebutkan Dajjal melalui pertemuannya dengan sahabat Rasulullah, Tamim Ad-Dari. Tiga tanda tersebut sudah menjadi nyata seperti ulasan di atas.
Kaum muslimin, rahimakumullah. Al Masih Dajjal adalah fitnah terbesar sepanjang masa. Dan tidak ada yang selamat darinya kecuali orang-orang yang beriman dan memiliki amalan sholeh.
Maka sedari sekarang marilah kita perbanyak amal dan ilmu, sehingga kita dapat selamat dari sebuah zaman yang penuh dengan kekacauan seperti yang di deskripsikan Rasulullah
Dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah saw. bersabda, ‘Bersegeralah kamu beramal sebelum menemui fitnah (ujian berat terhadap iman) seumpama malam yang sangat gelap. Seseorang yang masih beriman di waktu pagi, kemudian pada waktu petang dia sudah menjadi kafir, atau (Syak Perawi Hadits) seseorang yang masih beriman di waktu petang, kemudian pada esok harinya, dia sudah menjadi kafir. Ia telah menjual agamanya dengan sedikit dari harta benda dunia.’ (HR. Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar